ZONA JABAR - Ratusan emak-emak ketika didatangi calon Wali Kota Bandung Arfi Rafnialdi , hanya meminta disediakan air bersih dan membereskan banjir yang selalu menimpanya.
"Pak wali, kami mah tak akan minta apa apa, hanya minta disediakan air bersih dan tidak banjir kalau hujan, " ujar para emak emak kompak di Jalana Babakan Irigasi Blok Banjir, Sabtu (19/10/2024).
Emak emak juga tidak mengetahui bahwa Arfi itu baru calon wali kota, disangkanya wali kota beneran.
Warga lainnya merasa khawatir tower yang berdiri di tengah pemukiman penduduk membahayakan apalagi jika banjir khawatir tersengat listrik atau roboh.
Mendengar curhat an Warga, Arfi yang berpasangan dengan Yena Iskandar Ma'soem berjanji akan menyelesaikan masalah. Bahkan untuk menyelesaikan banjir Arfi memboyong ahli tata ruang dari ITB.
Arfi tak hanya dengar curhat tapi menyusuri lorong dan sungai mencari penyebab banjir.
Solusinya harus dibangun danau di hulu agar air bisa ditampung tidak mengalir ke hilir.
Arfi pun menginap di Babakan Irigasi Kelurahan Babakan Tarogong, Program 40 jam bersama warga dab Yena ikut hadir.
Arfi bersama Yena ditodong menandatangi kontrak politik dengan warga RW 7 Kelurahan Babakan Tarogong, Kecamatan Bojongloa Kaler. Kontrak politik itu terdiri atas lima poin, di antaranya penyesuaian insentif, menjadi Rp 750 ribu per bulan bagi tiap-tiap ketua RT, dan Rp 1 juta untuk ketua RW.
Ketua RW 7 Kelurahan Babakan Tarogong, Ujang Supriyadi menyambut gembira komitmen Kang Arfi-Teh Yena. Apalagi, dia berharap, berlaku penyesuaian insentif ketua RT maupun ketua RW.
"Saat ini, insentif ketua RT Rp 300 ribu per bulan, sedangkan ketua RW 500 ribu per bulan. Itu pun mesti dibagi tiga, yakni ketua, sekretaris, dan bendahara. Tentu, kami berharap ada penyesuaian insentif. Mudah-mudahan, kontrak politik itu bisa terealisasi," ucap Ujang seusai menandatangani kontrak politik bersama Kang Arfi dan Teh Yena.
Memperkuat peran PKK dan Posyandu dengan dukungan anggaran pelatihan termasuk dalam salah satu poin kontrak politik. Ujang pun sangat gembira dengan poin tersebut.
Ujang kerap melihat dan mendengar harapan dari pengurus PKK maupun kader posyandu tingkat RW perihal anggaran operasional yang terbilang masih minim. Pada sisi lain, kegiatan pengurus PKK maupun kader posyandu begitu banyak.
Ujang menitipkan sejumlah harapan lain masyarakat kepada pasangan Kang Arfi-Teh Yena, yakni perihal pendidikan, kesehatan. Dia menyebutkan, jumlah sekolah dan puskesmas di Kelurahan Babakan Tarogong masih sangat minim.
Posting Komentar