ZONA JABAR - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menginformasikan bahwa negara-negara ASEAN bertekad untuk secara kolektif mengembangkan desa yang berkelanjutan.
"Kami berkomitmen tidak akan ada satu pun desa yang tertinggal. Kami akan membangun desa di seluruh pelosok dan bersama-sama mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan," kata Pelaksana Harian (Plh) Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan dan Pemberdayaan Desa Kemendes PDTT Rachmatia Handayani dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Rachmatia menyatakan bahwa komitmen tersebut merupakan salah satu hasil dari pembahasan Forum Senior Official Meeting on Rural Development and Poverty Eradication (SOMRDPE), yang berlangsung di Kota Batu dari 28 Agustus hingga 1 September 2024.
Menurut Rachmatia, kerja sama antarnegara, seperti yang dilakukan oleh negara-negara ASEAN, sangat penting untuk mewujudkan desa-desa yang berkembang. Dia menambahkan bahwa Forum SOMRDPE berperan sebagai platform kunci dalam membangun kolaborasi tersebut.
"Kegiatan ini sangat penting untuk ASEAN. Kita punya tujuan yang sama, yaitu berkolaborasi dan bekerja sama dalam membangun desa berkelanjutan. Kita punya banyak potensi dalam bidang wisata juga digitalisasi untuk bisa menambah eksistensi desa serta substansi untuk peningkatan ekonomi masyarakat," ucapnya.
Forum SOMRDPE tersebut dihadiri oleh delegasi dari negara-negara anggota ASEAN serta desa-desa yang tergabung dalam ASEAN Village Network (AVN). Para peserta forum terlibat dalam diskusi untuk menentukan arah pembangunan desa berdasarkan potensi dan kebutuhan masing-masing negara.
Delegasi dari Filipina memberikan apresiasi terhadap peran SOMRDPE dan AVN dalam upaya pembangunan desa. Mereka mengungkapkan kekaguman terhadap konsep acara dan kebudayaan yang ditampilkan, terutama dari desa-desa di Kota Batu dan Kabupaten Malang.
Sebelum acara ditutup, para delegasi menerima piagam penghargaan dan cenderamata khas Indonesia sebagai souvenir untuk dibawa pulang. Acara penutupan diakhiri dengan pemukulan kentongan oleh semua delegasi dan tamu undangan sebagai simbol budaya Indonesia.***
Posting Komentar